SISTEM SYARAF
Susunan saraf manusia merupakan bagian tubuh yang paling kompleks
dan dibentuk oleh lebih dari 100 juta sel saraf (neuron), dan didukung
oleh sel-sel glia yang jumlahnya lebih banyak. Rata-rata setiap neuron
memiliki sekurang-kurangnya seribu hubungan dengan neuron lain,
membentuk suatu system komunikasi yang kompleks.
Neuron mengadakan komunikasi yang cepat antara kelompok-kelompok sel
yang diatur secara serial, sehingga memungkinkan penghantaran informasi
yang cepat melewati jarak yang jauh.
Jaringan saraf tersebar di seluruh tubuh berupa jalinan komunikasi
terpadu. Secara anatomis, susunan saraf dibagi dalam susunan saraf
pusat yang terdiri atas otak dan medulla spinalis; dan susunan saraf
tepi yang terdiri atas serat saraf dan kumpulan kecil sel-sel saraf
yang disebut ganglion saraf.
Secara struktural, jaringan saraf terdiri atas dua golongan sel: sel
saraf, atau neuron, yang biasanya memiliki juluran-juluran panjang; dan
beberapa jenis sel glia, yang memiliki juluran-juluran pendek, yang
menunjang dan melindungi neuron dan berperan serta dalam aktivitas
neural, nutrisi neural, dan proses pertahanan dari susunan saraf pusat.
Neuron berespon terhadap perubahan (stimulus) lingkungan dengan
mengubah perbedaan potensial yang ada antara permukaan luar dan dalam
dari membrane. Sel-sel dengan sifat ini (mis. Neuron, sel otot,
beberapa sel kelenjar) disebut dapat dirangsang (excitable) atau dapat
diganggu (irritable). Neuron segera bereaksi terhadap stimulus dan
modifikasi potensial listrik dapat terbatas pada tempat yang mnerima
stimulus atau dapat disebarkan ke seluruh bagian neuron oleh membrane.
Penyebaran ini disebut potensial aksi atau implus saraf, mampu
melintasi jarak yang jauh; implus saraf meneruskan informasi ke neuron
lain,otot dan kelenjar.
NEURON
Sel saraf, atau neuron, adalah satuan anatomis dan fungsional
independent dengan ciri morfologis majemuk. Mereka berperan pada
penerimaan, penghantaran dan pemrosesan rangsang; pencetus aktivitas
sel tertentu; dan pelepas neurotransmitter dan molekul-molekul
penyampai informasi lainnya.
Sebuah neuron mempunyai badan sel (cell body) atau perikarion, yang
relative besar yang mengandung nucleus dan berbagai ragam organel
seluler lainnya. Merupakan pusat trofik untuk seluruh sel saraf dan
juga peka terhadap rangsang. Neuron memiliki penjuluran mirip serat
yang disebut prosesus, sehingga sel mampu mencapai jarak yang jauh
untukmenghantarkan pesan. Ada dua jenis penjuluran neural yang umum:
dendrit, yang merupakan juluran-juluran panjang dikhususkan untuk
menerima stimulus dari lingkungan, dari sel apitelial sensoris, atau
dari neuron lain dan kemudian mengirimkan sinyal dari ujungnya ke
seluruh bagian lain neuron; dan akson, yang merupakan juluran tunggal
yang dikhususkan untuk membangkitkan atau menghantar implus saraf ke
sel lain melalui ujung neuron. Akson juga dapat menerima informasi dari
neuron lain; informasi ini terutama mengubah penghantaran potensial
aksi ke neurom lain. Bagian distal akson umumnya bercabang dan
membentuk cabang-cabang terminal. Setiap cabang ini berakhir pada sel
berikutnya berupa pelebaran yang disebut pentol akhir (bouton), yang
membentuk struktur yang disebut sinaps. Sinaps meneruskan informasi
kepada sel berikut dalam sirkuit.
Neuron dan julurannya mempunyai bentuk dan ukuran yang sangat
berfariasi. Berdasarkan ukuran dan bentuk julurannya neuron dapat
dibagi menjadi: neuron multipolar, yang memiliki lebih dari 2 juluran,
satu adalah akson dan lainnya adalah dendrite; neuron bipolar, dengan
satu akson dan satu dendrite; dan neuron pseudounipolar, yang memiliki
satu juluran dekat perikarion yang bercabang menjadi 2 cabang. Juluran
itu berbentuk huruf T, dengan satu cabang meluas ke ujung perifer dan
satu lagi kea rah susunan saraf pusat (gambar). Pada neuron
pseudounipolar, rangsangan yang diambil oleh dendrit labgsung menuju
akson terminal tanpa melewati perikarion.
Hamper semua neuron dalam tubuh adalah multipolar. Neuron bipolar
ditemukan dalam ganglion koklearis dan vestibularis selain dalam retina
dan mukosa olfaktorius. Neuron pseudounipolar terdapat dalam ganglion
spinal, yang merupakan ganglion sensoris dalam akar dorsal nervus
spinalis; mereka juga ditemukan dalam hampir semua ganglion cranial.
Neuron dapat pula digolongkan berdasarkan peran fungsionalnya. Neuron
motoris (eferen) mengendalikan organ efektor seperti seret otot dan
kelenjar eksokrin dan endokrin. Neuron sensoris (aferen) terlibat daam
penerimaan stimulus sensoris dari lingkungan dan dari dalam tubuh.
Interneuron mengadakan hubungan sesame neuron, membentuk rantai atau
sirkuit fungsional kompleks (seperti pada retina).
Dalam susunan saraf pusat, badan sel-sel saraf hanya terdapat dalam
substansi kelabu. Substansi putih mengandung juluran-juluran neuron
tanpa perikarion. Dalam susunan saraf tepi ditemukan perikarion dalam
ganglion dan dalam beberapa daerah sensoris (misalnya mukosa
olfaktoris).
Badan Sel atau Perikarion
Perikarion adalah bagian neuron yang mengandung inti dan sitoplasma di
sekelilingnya, tidak termasuk juluran-juluran sel. Ia terutama
merupakan pusat trofik, ia juga memiliki kemampuan reseptif. Perikarion
kebanyakan neuron menerima sejumlah besar ujung saraf yang membawa
stimulus pembangkit atau penghambat yang timbul dalam sel-sel saraf
lain.
Sel saraf pada umumnya memiliki inti yang bulat, amat besar, eukromatik
(pucat) dengan anak inti yang jelas. Sel saraf binukleus tampak pada
ganglion simpatis dan sensoris. Kromatinnya halus merata, hal ini
mencerminkan aktivitas sel-selnya yang besar.
Perikarion banyak mengandung reticulum endoplasma kasar yang berkembang
baik, tersusun berupa argegat dari sisterna parallel. Dalam sitoplasma
diantara sisterna terdapat banyak poliribosom, hal ini memberi kesan
bahwa sel-sel ini membuat protein structural dan protein untuk
ditransport. Keduanya tampak sebagai daerah bergranul basofilik yang
disebut badan nissl. Jumlah badan nissl berfariasi sesuai jenis neuron
dan keadaan fungsinya. Banyak terdapat terutama dalam sel saraf besar
seperti neuron motoris. Kompleks golgi hanya terdapat pada perikarion
dan terdiri atas deretan sisterna licin dan parallel di sekitar tepian
inti. Di dalam neuron juga terdapat mitokondria, terutama banyak
terdapat dalam terminal akson.
Neurofilamen (filament menengah dengan garis tengah 10 nm), banyak terdapat dalam perikarion dan juluran sel.
Dendrit dan Akson
Dendrit (Yn. Dendron, pohon) biasanya pendek dan bercabang-cabang
seperti pohon. Kebanyakan sel saraf memiliki banyak dendrite, yang
sangat memperluas daerah reseptif sel. Percabangan dendrite
memungkinkan sebuah neuron untuk menerima dan memadukan sejumlah besar
terminal akson dari sel-sel saraf lain.
Komposisi sitoplasma dendrit serupa dengan yang terdapat pada perikarion. Bedanya, pada dendrit tidak ditemukan kompleks golgi.
Neuron pada umumnya hanya memiliki satu akson, beberapa bahkan tidak
memiliki akson, hanya sedikit. Akson adalah juluran silindris dengan
panjang dan garis tengah bervariasi sesuai jenis neuronnya. Akson
umumnya sangat panjang. Semua akson bermula dari daerah berbentuk
pyramid yang disebut akson hilok yang keluar dari perikarion. Membrane
plasma akson disebut aksolema (Yn. Akson+elema, selubung), yang berisi
aksoplasma.
Pergerakan Molekuler
Di sepanjang akson terdapat transport dua arah molekul kecil dan besar. Transport tersebut yaitu:
a. Aliran Anteregrad
Makromolekul dan organel-organel disintesis pada perikarion dan
ditransport secara berkesinambungan di sepanjang akson sampai bagian
terminal.
Aliran ini terdapat dalam tiga kecepatan yang berbeda. Aliran lambat
(beberapa mm per hari) mentranspor protein dan mikrofilamen. Aliran
sedang mentransport mitokondria, dan aliran cepat (100 kali lebih
cepat) mentransport bahan-bahan yang terkandung dalam vesikel yang
diperlukan pada terminal akson selama transmisi neuron.
b. Aliran Retrograd
Secara simultan, aliran yang mentransport sejumlah molekul, termasuk
materi yang diambil lewat endositosis (termasuk virus-virus dan
toksin), berlangsung dalam arah yang berlawanan.
Protein yang berhubungan dengan aliran akson yaitu dynein, suatu
protein dengan aktivitas ATPase yang berada dalam mikrotubul
(berhubungan dengan aliran retrograd); dan kinesin, suatu mikrotubul
yang diaktifkan oleh ATPase, yang bila berkontak dengan vesikel dapat
meningkatkan aliran anterograd dalam akson.
Hubungan Sinaps
Sinaps berasal dari bahasa Yunani synapsis yang artinya penyatuan
adalah tempat neuron-neuron saling berkontak atau antara neuron dan sel
efektor lainnya (otot dan sel kelenjar). Sinaps sangat berperan pada
penghantaran satu arah dari implus saraf. Hampir semua sinaps
menghantarkan implus lewat pelepasan neurotransmitter pada terminal
akson, berupa substansi kimiawi yang menginduksi perpindahan implus
saraf ke neuron lainnya atau ke sebelah sel efektor. Sinaps dibentuk
oleh suatu terminal akson (terminal prasinaps) yang menghantarkan
implus, bagian lain tempat implus baru dibentuk (terminal pascasinaps)
dan suatu celah sempit intraseluler yang disebut celah sinaps (gambar).
Sinaps berdasarkan perhubungannya dapat dibedakan menjadi: sinaps
aksosomatik, bila akson membentuk sinaps dengan sel tubuh;
aksodendritik, bila akson membentuk sinaps dengan dendrite;
aksoaksonik, bila akson membentuk sinaps dengan sesama akson (gambar).
Sinaps terdiri atas dua jenis: Sinaps listrik dan sinaps kimiawi
Sinaps Listrik
Sinaps listrik memungkinkan potensial aksi merambat secara langsung
dari sel presinaps ke sel pascasinaps. Sel-sel itu dihubungkan oleh
persambungan longgar, yaitu saluran antar sel yang mengalirkan ion
potensial aksi lokal agar mengalir antar neuron. Hal ini memungkinkan
implus merambat dari satu neuron ke neuron lain tanpa penundaan dan
tanpa kehilangan kekuatan sinyal. Senapsis listrik dalam SSP vertebrata
menyelaraskan aktivitas neuron yang bertanggung jawab atas semua
pergerakan yang cepat dan has
Sinaps Kimiawi
Pada sinaps kimiawi, sebuah ce;ah sempit, celah sinaptik (synaptic
cleft), memisahkan sel prasinaptik dari sel pascasinaptik. Adanya celah
tersebut menyebabkan sel-sel tidak dapat dikopel secara elektrik, dan
potensial aksi yang terjadi pada sel prasinaptik tidak dapat
dirambatkan secara langsung ke membran sel pascasinaptk. Karnanya, maka
terjadilah suatu rangkaian kejadian yang mengubah sinyal listrik
potensial aksi yang tiba di terminal sinaptik menjadi sinyak kimiawi
yang mengalir melewati sinapsis, kemudian sinyal kimiawi tersebut
diubah kembali menjadi sinyal listrik pada sel pascasinaptik.
Hampir semua sinaps merupakan sinaps kimiawi dan menghantarkan implus
saraf melalui neurotransmitter. Sangat sedikit sinaps menghantarkan
implus melalui hubungan celah (gap junction) yang melewati membrane
pre- dan pasca sinaps, sinaps listrik, ion-ion melewati hubungan celah
dengan bebas dan menghantarkan implus saraf secara langsung.
Sinaps memiliki struktur yang kaku, hal ini disebabkan karena membran
plasma pada daerah pre- dan pasca sinaps diperkuat dan tmpak lebih
tebal dari membrane yang berdekatan dengan sinaps. Pada beberapa
keadaan membrane pre- dan pasca sinaps diikat oleh jembatan pada tempat
sinaps. Terminal prasinaps selalu mengandung vesikel-vesikel sinaps dan
banyak mitokondria. Mitokondria berfungsi menyediakan energi untuk
aktivitas sinaps. Vesikel mengandung neurotransmitter.
SEL-SEL PENDUKUNG (GLIA)
Sel-sel glia memegang peranan sangat penting dalam menunjang neuron.
Sel ini sangat penting bagi integritas struktur system saraf dan bagi
fungsi normal neuron. Jumlahnya melebihi neuron mulai dari sepuluh kali
sampai lima puluh kali lebih banyak daripada neuron. Sel-sel glia
mengelilingi perikarion, akson dan dendrite, selain itu mereka huga
terdapat pada ruang interseluler. Sel-sel glia menyediakan lingkungan
mikro yang sesuai untuk aktivitas neuron.
Sel-sel glia dapat digolongkan menurut asal dan fungsinya antara lain:
Oligodendrosit
Oligodendrosit (oligos, kecil + dendron + kytos, sel) menghasilkan
selubung myelin yang membentuk penyekat listrik dari neuron pada
susunan saraf pusat (gambar). Sel-sel ini memiliki sedikit juluran yang
membungkus akson, membentuk suatu selubung myelin.
Sel Schwan
Memiliki fungsi yang sama seperti oligodendrosir namun ia berlokasi di
sekitar akson pada susunan saraf perifer. Suatu sel scgwan membentuk
myelin di sekeliling satu akson, hal ini berbeda dengan oligodendrosit
yang dapat bercabang dan melayani lebih dari satu neuron dan julurannya
(9.23). Jadi oligodendrosit (dalam SSP) dan sel schwan (dalam SST)
membentuk selubung myelin yang menginsulasi daerah sekitar akson.
Neuron akan dibungkus myelin dalam sistemsaraf yang sedang berkembang
ketika sel schwan atau oligodendrosit tumbuh di sekitar akson
sedemikian rupa sehingga membrane plasmanya membentuk lapisan kosentris
(melilit). Membrane itu sebagian besar disusun oleh lipid, yang
merupakan konduktor arus listrik yang buruk. Dengan demikian selubung
myelin memberikan insulasi listrik pada akson, analog dengan insulasi
plastic yang membungkus kabel tembaga.
Astrosit
Astrosit (astron, bintang + kytos) merupakan sel dengan bentuk seperti
bintang kerena memiliki juluran yang memancar. Sel ini mempunyai banyak
filament yang terbuat dari protein asam fibriler glia yang memperkuat
strukturnya. Astrosit mengikat neuron pada kapiler dan pada pia meter
(jaringan ikat tipis yang membungkus SSP). Astrosit dengan beberapa
juluran panjang disebut astrosit fibrosa dan berlokasi di substansia
putih (white metter), dan astrosit protoplasmatis, dengan banyak
cabang-cabang pendek ditemukan dalam substansi kelabu (9.13)
Astrosit berpartisipasi dalam pengendalian lingkungan ionic dan kimiawi
neuron. Astrosit juga memegang peranan dalam pengendalian banyak fungsi
SSP. Disamping itu astrosit dapat mempengaruhi kelangsungan hidup
neuron dan aktivitasnya, tidak hanya melalui kemampuannya untuk
mengatur konstituen dari lingkungan ekstraseluler, tetapi juga karena
mereka melepaskan substrat-substrat metabolik dan molekul-molekul
neuroaktif. Dan akhirnya, astrosit juga membentuk komunikasi langsung
dengan yang lainnya lewat hubungan celah (gap junction), membentuk
suatu jaringan dimana informasi dapat berjalan dari satu titik ke titik
lain dalam jarak jauh.
Sel Ependim
Sel ini merupakan sel epitel kolumner rendah bersilia yang melapisi rongga-rongga pada susunan saraf pusat.
Mikroglia
Mikroglia (micros, kecil + glia) adalah sel kecil yang bentuknya
memanjang dengan juluran-juluran pendek yang ireguler (9.13). Inti
selnya panjang dan padat, berbeda dengan inti sel-sel glia lainnya yang
berbentuk bulat. Mikroglia, sel fagosit yang mewakili susunan fagosit
mononukleus pada jaringan saraf, berasal dari sel prekusor dalam sumsum
tulang. Mereka terlibat dalam proses inflamasi dan proses pembentukan
SSP orang dewasa, mereka juga menghasilkan dan melepaskan radikal
protease dan oksidatif netral. Bila diaktifkan, mikroglia berperan
sebagai sel pengenal antigen (antigen presenting cell).
SUSUNAN SARAF PUSAT
Susunan saraf pusat terdiri dari serebrum, serebelum, dan medulla
spinalis. System saraf pusat tidak memiliki jaringan ikat sehingga
konsistensinya relatif lunak.
Substansi Putih dan Kelabu
Kedua substansia ini terlihat pada potongan melintang serebrum,
serebelum, dan medulla spinalis. Perbedaan warna ini disebabkan karana
distribusi myelin yang berbeda. Komponen utama dari substansia putih
adalah akson yang bermielin dan oligodendrosit yang memproduksi myelin,
dan tidak mengandung badan sel neuron.
Substansia kelabu mengandung badan sel neuron, dendrite dan bagian awal
dari akson dan sel glia yang tidak bermielin, merupakan daerah
timbulnya sinaps. Substansia kelabu biasanya berada pada permukaan
serebrum dan serebelum, membentuk korteks serebral dan serebelar,
sedangkan substansia putih berada pada daerah yang lebih sentral.
Kumpulan nadan sel neuron yang membentuk pulau-pulau substansia kelabu
yang dikelilingi oleh substansia putih disebut nuclei. Pada korteks
serebri, substansia kelabu terdiri atas enam lapis sel dengan bentuk
dan ukuran yang berbeda. Neuron-neuron pada beberapa tempat di korteks
serebri mengatur implus aferen (sensorik), dan di tempat lain neuron
eferen (motorik) mengaktifkan implus motorik yang mengatur perherakan
volunteer.
Korteks serebri memiliki tiga lapisan (gambar): lapisan molekular
luar, lapisan tengah yang terdiri dari sel-sel purkinye besar, dan
lapisan granular dalam. Sel-sel purkinye memiliki badan sel yang
mencolok dengan dendritnya yang berkembang dengan sempurna sehingga
menyerupai kipas. Lapisan granular disusun oleh sel-sel yang sangat
kecil yang cenderung merata, berbeda dengan lapisan molecular yang
kurang padat sel.
Sedangkan pada potongan melintang medulla spinalis substansia putih
berada di tepid dan substansia kelabu berada di tengah berbentuk huruf
H (9.19). Pada palang horizontal huruf H terdapat lubang yang disebut
kanal sentral, yang merupakan sisa dari lumen tabung neural embrionik.
Kanal itu dilapisi oleh sel ependim. Substansia kelabu pada bagian kaki
dari huruf H membentuk kornu anterior. Kornu ini mengandung neuron
motorik yang aksonnya membentuk akar ventral dari saraf spinal.
Substansia kelabu juga membentuk kornu posterior (bagian lengan dari
huruf H), yang menerima serat sensorik dari neuron di ganglion spinal
(akar dorsal). Neuron pada medulla spinalis besar dan multipolar.
MENINGES
Susunan saraf pusat dilindungi oleh tengkorak dan kolumna vertebralis.
Disamping itu ia juga dibungkus membrane jaringan ikat yang disebut
meninges (9.20). Meninges memiliki beberapa lapisan, dimulai dari
lapisan paling luar berturut-turut antara lain terdapat dura meter,
araknoid dan pia meter. Araknoid dan piameter saling melekat dan
seringkali dipandang sebagai satu membrane yang disebut pia-akarnoid.
Berikut akan dijelaskan secara detil satu-persatu.
Dura Meter
Merupakan meninges luar yang terdiri atas jaringan ikat padat yang
berhubungan langsung dengan periostium tengkorak. Dura meter yang
membungkus medulla spinalis dipisahkan dari periostium vertebra oleh
ruang epidural, yang mengandung vena yang berdinding tipis, jaringan
ikat longgar dan jaringan lemak.
Durameter dipisahkan dari araknoid oleh celah sempit yang disebut ruang
subdural. Epitel gepeng selapis melapisi permukaan dalam dan luar dura
meter pada medulla spinalis.
Araknoid
Diambil dari bahasa Yunani arachnoeides, seperti jarring laba-laba. Ia
memiliki dua komponen: lapisan yang berkontak dengan dura meter dan
sebuah system trabekel yang menghubungkan lapisan itu dengan pia meter.
Rongga diantara trabekel disebut rongga subaraknoid, yang terisi cairan
cerebrospinal dan terpisah sempurna dari ruang subdural. Ruang ini
membentuk bantalan hidrolik yang melindungi SSP dari trauma. Ruang
subaraknoid berhubungan dengan ventrikel otak.
Araknoid terdiri atas jaringan ikat tanpa pembuluh darah. Dengan
permukaan yang dilapisi oleh epitel gepeng selapis. Araknoid lebih
mudah dibedakan dari pia meter karena dalam medulla spinalis araknoid
lebih sedikit trabekulanya.
Pada beberapa daerah, araknoid menerobos dura meter, membentuk
juluran-juluran yang berakhir pada sinus venosus dalam dura meter.
Juluran ini dilapisi oleh sel-sel endotel dari vena, disebut villi
araknoid, yang fungsinya sebagai penyerap cairan cerebrospinal ke dalam
darah dari sinus venosus.
Pia Meter
Pia meter terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung banyak
pembuluh darah. Ia tidak berkontak dengan sel atau serat saraf meskipun
ia terletak cukup dekat dengan jaringan saraf. Di antara pia meter dan
elemen neural terdapat lapisan tipis cabang-cabang neuroglia, melekat
erat pada pia meter dan membentuk barier fisik pada bagian tepi dari
SSP yang memisahkan SSP dari cairan serebrospinal (9.20).
Pia meter menyusuri semua lekuk permukaan SSP dan menyusup ke dalamnya
untuk jarak tertentu bersama pembuluh darah. Pia meter dilapisi oleh
sel-sel gepeng yang berasal dari mesenkim.
Pembuluh darah menembus SSP melalui terowongan, ruang perivaskular,
yang dilapisi oleh pia meter. Pia meter lenyap sebelum pembuluh darah
ditransformasi menjadi kapiler. Dalam SSP kapiler darah seluruhnya
dilapisi oleh perluasan cabang sel neuroglia.
Sawar Darah-Otak
Sawar darah-otak merupakan barier fungsional yang mencegah masuknya
beberapa substansi, seperti anti biotik, bahan kimia dan toksin
bakteri, dari darah ke jaringan saraf.
Sawar darah-otak ini terjadi akibat kurangnya permeabilitas yang
menjadi ciri kapiler darah jaringan saraf. Taut kedap, yang menyatukan
sel-sel endotel kapiler ini secara sempurna, merupakan komponen
structural utama dari sawar ini. Sitoplasma sel-sel endotel tidak
bertingkap, terlihat sangat sedikit vesikel pinositotik. Perluasan
cabang sel neuroglia yang melingkari kapiler ikut mengurangi
permeabilitasnya.
PLEKSUS KOROID DAN CAIRAN SEREBROSPINAL
Pleksusu Koroid
Merupakan lipatan-lipatan ke dalam dari pia meter yang menyusup ke
bagian dalam ventrikel. Berupa struktur vaskular yang terbuat dari
kapiler fenestra yang berdilatasi. Terdapat pada tiap vebtrikel ke tiga
dan ke empat dan sebagian pada dinding ventrikel lateral.
Pleksusu koroid terdiri atas jaringan ikat longgar dari pia meter,
dibungkus oleh epitel kuboid selapis atau silindris yang memiliki
karakteristik sitolohi dari sel pengangkut ion.
Pleksus koroid memiliki beberapa fungsi antara lain: fungsi utama
pleksus koroid adalah membentuk cairan serebro spinal, yang hanya
mengandung sedikit bahan padat dan mengisi penuh ventrikel, kanal
sentral dari medula spinalis, ruang araknoid dan ruang perivaskular.
Fungsi lainnya adalah ia sangat penting bagi metabolisme SSP dan
merupakan alat pelindung, berupa bantalan cairan dalam ruang
subaraknoid.
OTAK
Perkembangan Otak
Gelembung-gelembung otak primer terlihat ketika awal bumbung neural
embriyo terbentuk. Gelembung-gelembung otak tersebut antara lain:
prosenchepalon (otak depan), mesenchepalon (otak tengah), dan
rombenchepalon (otak belakang). Prosenchepalon kemudian terbagi menjadi
telenchepalon dan dienchepalon, mesenchepalon terus tumbuh tanpa ada
pembagian lebih lanjut, sedangkan rombenchepalon kemudian terbagi
menjadi metenchepalon dan myelenchepalon.
Metenchepalon dan Myelenchepalon
Myelenchepalon diwakili terutama oleh medulla oblongata. Struktur
dorsal otak belakang yang paling mencolok adalah serebelum. Serebelum
merupakan evaginasi dorsal dari metenchepalon. Berfungsi untuk
mengkoordinasi kerja otot rangka dalam menanggapi implus yang datang.
Serebelum berkembang baik pada aves dan mamalia, karena keduanya
memerlukan suatu pusat saraf yang mengkoordinasi kerja otot untuk
melakukan kegiatan.
Rongga otak (ventrikel) yang terdapat pada myelenchepalon adalah
ventrikel yang ke-4. Atapnya membangun membran tela choroidea yang
menggantung ke dalam vebtrikel ke-4 sebagai pleksus koroid posterior.
Mesenchepalon
Pada atap mesenchepalon terlihat adanya sepasang lobus optikus (pada
semua vertebrata). Sebagian berfungsi sebagai pusat refleks optic yang
menerima serabut saraf dari retina dan otot kepala. Terdapat pula lobus
auditori pada bagian kaudal dari lobus optikus di dalam rectum, yang
mulai terdapat pada reptilian. Keempat lobus membangun korpora
kuadrigemina.
Ventrikel mesenchepalon besar pada ikan dan amphibia, serta menyebar ke
dalam lobus optikus. Pada vertebrata tinggi, ventrikel menyempit
menjadi suatu saluran yang disebut aquaductus sylvius.
Dienchepalon
Merupakan bagian posterior otal depan. Bagian dorsal dan lateralnya
membangun thalamus, sedangkan bagian ventralnya membangun hypothalamus.
Di sebelah dorsal tumbuh pineal body, sedangkan di sebelah ventral
tumbuh kelenjar hipofisa yang termasuk system endokrin.
Thalamus berfungsi sebagai pusat memproses,
SUSUNAN SARAF TEPI
Komponen utama dari SST adalah serabut saraf, ganglia, dan ujung
saraf. Serabut saraf merupakan kumpulan serat saraf yang dikelilingi
oleh serangkaian selubung jaringan ikat. Berikut akan dijelaskan secara
terperinci.
SERAT SARAF
Serat saraf terdiri atas akson yang dibungkus oleh selubung khusus yang
berasal dari ectoderm. Gabungan serat saraf membentuk berbagai lintas
pada otak, medulla spinalis, dan saraf tepi.
Serat saraf pada SSP dan SST memiliki perbedaan pada selubung
pembungkusnya. Kebanyakan akson pada jaringan saraf dewasa dibungkus
oleh satu atau banyak lipatan sel penyelubung. Pada serat saraf tepi
sel penyelubung itu adalah sel schwan, sedangkan pada serat saraf pusat
adalah oligodendrosit. Serat saraf tanpa myelin umumnya aksonnya
bergaris tengah kecil. Sedangkan serat dengan myelin aksonnya lebih
tebal dan dibungkus oleh makin banyak lapisan pembungkus kosentris yang
membentuk selubung myelin.
Arsip Blog
-
▼
2009
(13)
-
▼
Juni
(8)
- Komputer Cerdas Menguji Efektifitas Terapi Hepatit...
- Lebih Jauh dengan HIV/AIDS dan Penanggulanggannya
- IMUNISASI; Pengertian, Jenis dan Ruang Lingkup
- Apakah gagal jantung itu?
- Penyakit Gagal Jantung
- SISTEM SYARAFSusunan saraf manusia merupakan bagia...
- Pemeriksaan N. Kranialis Posted by hennykartika un...
- SISTEM SYARAF KRANIALIS
-
▼
Juni
(8)
Live Traffic Feed
Network Blogs
Mbah Google
Pengikut
Situs-situs Terkait
Kontributor
wibiya widget
hak cipta dilindungi undang-undang copyright 2011 @ Kang Adit. Diberdayakan oleh Blogger.
Minggu, 14 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar